Sebut Sok Preman, Insiden Emak-emak Penjual Ikan vs Kepala Pasar Bontoramba Berdamai dan Saling Memaafkan

    Sebut Sok Preman, Insiden Emak-emak Penjual Ikan vs Kepala Pasar Bontoramba Berdamai dan Saling Memaafkan
    Insiden yang terjadi pada Sabtu, 17 Januari 2025, di Pasar Bontoramba, Kelurahan Bontoramba, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto. Antara salah seorang emak-emak penjual ikan inisial NR dan seorang Pensiunan TNI Dg Sibali yang juga sebagai kepala pasar Bontoramba akhirnya sepakat berdamai dan saling memaafkan.

    JENEPONTO, SULSEL - Insiden yang terjadi pada Sabtu, 17 Januari 2025, di Pasar Bontoramba, Kelurahan Bontoramba, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto. Antara salah seorang emak-emak penjual ikan inisial NR dan seorang Pensiunan TNI Dg Sibali yang juga sebagai kepala pasar Bontoramba akhirnya sepakat berdamai dan saling memaafkan.

    Usai saling menyampaikan permohonan maaf. Masing-masing pihak membuat surat pernyataan kesepakatan damai di kantor Kelurahan Bontoramba. Disaksikan dan diketahui oleh Kepala Kelurahan Bontoramba, Hasbullah Kr. Sibali. Selain itu, Kapospol Kecamatan Wilayah, Babinsa dan para staf Kelurahan.

    Diisi surat yang sudah ditandatangani oleh masing-masing pihak dan saksi tersebut, menyatakan telah sepakat berdamai dihadapan pemerintah Kelurahan Bontoramba atas kesalahpahaman dan berjanji untuk tidak mempersoalkannya lagi dikemudian hari.

    NR juga menyampaikan permohonan maafnya atas kekhilafannya mengeluarkan statemen di media yang menyebut 'Sok Preman'. Diakunya, pada saat itu dirinya dalam keadaan kesal dan emosinya tidak terkonrol.

    "Kami dan semua keluarga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar Dg Sibali atas statemen saya di media yang mengatakan 'sok preman', " ungkapnya.

    Tak pelak, Dg Sibali yang begitu bijak juga menyampaikan permohonan maafnya, ia juga mengaku khilaf dan sedikit merasa bersalah serta emosi. Pasal emosinya itu, kata dia. Lantaran, si emak-emak ini tidak mau diatur dan bahkan sebelumnya pernah bermasalah sesamanya penjual ikan dan petugas pasar. 

    Menurut Dg Sibali bahwa si emak-emak penjual ikan ini sudah berapa kali diingatkan dan bahkan ditegur untuk tidak menjual ikan di jalanan. Karena, menggaggu pengguna jalan lainnya dan juga menjaga kecemburuan sosial antara sesamanya penjual ikan.

    "Saya sudah segala cara dan upaya menegur tetapi si emak-emak penjual ikan tersebut tidak mau mendengar dan tidak mau mengindahkan apa yang saya sampaikan, " katanya.

    "Karena saya juga ini manusia biasa di situlah saya berkata kasar sehingga terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan, " sambung Dg Sibali.

    Dg Sibali juga sadar memposisikan diri sebagai eks aparat (Purn. TNI) yang menjungjung tinggi nilai - nilai saling menghargai, menghormati dan rela mengorbankan jiwa raga ini demi bangsa dan negara.

    "Meskipun saya sudah Purn, tetapi saya ini masih digaji oleh negara, jadi jiwa saya itu selalu ingin dekat dengan rakyat dan waktu masih aktif TNI selalu mengedepankan itu, " cetusnya.

    "Orang lain saja kita wajib perlakukan dengan baik. Apalagi ini usut demi usut ternyata kita satu rumpung keluarga, masa kita mau saling menceritakan kejelekan atau keburukan, " sambungnya.

    Rupanya, dibalik dari kejadian tersebut ada hikmah positif. Usut demi usut keduanya adalah satu rumpung keluarga besar antara NR dan Dg Sibali.

    Anggap hal ini adalah proses dari pembelajaran. Saling memaafkan kesalahan orang lain merupakan salah satu sifat muslim yang terpuji. 

    Sikap pemaaf yang harus dimiliki umat muslim secara tegas dijelaskan dalam firman-Nya surat Al A'raf ayat 199.

    خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

    Artinya: "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh." (**)

    Syamsir, HR

    Syamsir, HR

    Artikel Sebelumnya

    Pembangunan Alfamidi di Jalan Pahlawan Jeneponto...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Polri Dirikan Dapur Lapangan dan Gelar Trauma Healing untuk Korban Kebakaran di Kebon Kosong
    Sidang MK, KPU-Bawaslu Tak Kuasa Bantah Dalil Jutaan Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
    Sebut Sok Preman, Insiden Emak-emak Penjual Ikan vs Kepala Pasar Bontoramba Berdamai dan Saling Memaafkan
    Dittipideksus Bareskrim Sita Miliaran Uang Hingga Aset Dari Kasus Net89
    Ngaku Ditipu, Pensiunan Kepsek Polisikan Calo' Kredit di Polres Jeneponto
    Sebut Sok Preman, Insiden Emak-emak Penjual Ikan vs Kepala Pasar Bontoramba Berdamai dan Saling Memaafkan
    Pembangunan Alfamidi di Jalan Pahlawan Jeneponto Diduga Tak Sesuai Prosedur, Camat Binamu: Pengurusnya 'Nakal'
    4 Bakal Paslon Bupati - Wabup Selesai Jalani Pemeriksaan Kesehatan, Ketua KPU Jeneponto: Alhamdulillah Semua Berjalan Lancar
    Operasi Pekat, Polres Jeneponto Jaring Mobil Pick Up Muat 10 Karung Ballo
    Ngaku Ditipu, Pensiunan Kepsek Polisikan Calo' Kredit di Polres Jeneponto
    Ditangan Kapolres AKBP Widi Setiawan Tindak Pidana Kriminal di Jeneponto Alami Penurunan Akhir 2024
    Aktivis Arak Nusantara Desak Kejari Jeneponto Segera Panggil dan Periksa Kabid Aset Terkait Randis yang Belum Dikembalikan
    Resahkan Warga, Polisi Amankan Belasan Remaja Terlibat Tawuran di Jeneponto
    Sebut Sok Preman, Insiden Emak-emak Penjual Ikan vs Kepala Pasar Bontoramba Berdamai dan Saling Memaafkan
    Eks Aliansi Pemuda Tambora Desak BPK RI Periksa LPJ BPBD Jeneponto Tekait Bantuan Dana Hibah Rp.18 M
    Marak Pencurian, Polsek Tamalatea Gelar Patroli Malam di Tamanroya Sambil Lakukan Pulbaket
    Keluarga Korban Minta Polsek Bangkala Tangkap Terduga Pelaku Pengeroyokan Kades Tombo-Tombolo Cs, Adi: Kami Ingin Keadilan
    Ikut Prihatin, IMM dan LAZISMU Jeneponto Salurkan Bantuan Sembako kepada Korban Kebakaran di Balla Rompo
    Ketua Umum KKT Jeneponto H. Alimuddin Silaturahmi Politik di Sekertariat KarDam Community, Dihadiri 21 Kordes Dapil Batara

    Ikuti Kami